Anggota DPR Apresiasi Hasil Riset Peneliti Kemenristek
Anggota Komisi VII DPR RI, Arkanata Akram. Foto : Azka/Man
Anggota Komisi VII DPR RI, Arkanata Akram mengapresiasi inisiatif sejumlah riset (Penelitian) yang dilakukan para peneliti di bawah Kementerian Riset dan teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) yang menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Saya mengapresiasi sejumlah penelitian yang begitu banyak dari peneliti di bawah Kemenristek Dikti (Kemenristek/BRIN), yang menemukan dan menghasilkan produk-produk bermanfaat bagi masyarakat dan UMKM. Meski demikian, dari sembilan bidang fokus yang dipaparkan Bapak Menteri, Indonesia ingin fokus terkenal di bidang apa?” tanya Arkanata kepada Menteri Riset dan Teknologi/BRIN, Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro di ruang rapat Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Pasalnya, lanjut Arkanata, ketika mendengar lingkup riset di Asia tenggara, seperti Malaysia, riset yang ingin didengar darinya adalah tentang kelapa sawit atau palm oil. Sedangkan Thailand, riset yang dingin diketahui darinya adalah riset bidang pertanian, pangan dan perkebunan. Bahkan hingga saat ini, hasil pertanian Thailand sudah dijual ke Amerika. Masih ada berbagai riset lain yang menjadi basis atau fokus yang berbeda-beda di setiap Negara.
Pada kesempatan itu politisi Fraksi Partai Nasdem ini juga mengapresiasi pengembangan green fuel yang menggunakan palm oil (minyak kelapa sawit). Bahkan green fuel dikabarkan akan diberikan ke kilang minyak milik PT Pertamina. Ia berharap agar green energy yang dikembangkan tidak hanya green fuel dengan Palm Oil saja. Masih banyak green energy lain yang bisa dikembangkan oleh peneliti Kemenristek/BRIN ini.
“Kita punya potensi energi lain. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak sungai. Kenapa kita tidak fokus dengan hal itu, energi baru terbarukan yang clean dari emisi gas C02. Bahkan Cina mampu mengembangkan teknologi turbin di laut yang mampu menghasilkan energi sebesar 500 megawatt. Kita tentu juga dapat mengembangkan hal tersebut,” paparnya. (ayu/es)